Polres Tulungagung Dituding Tutup Mata! Warga Ancam Turun ke Jalan Lawan Perjudian

TULUNGAGUNG, Kabupaten Tulungagung yang selama ini dikenal sebagai “Kota Marmer” kini tercoreng dengan maraknya perjudian yang semakin menjadi-jadi. Warga geram dan menilai aparat kepolisian serta Forkopimda tidak serius dalam memberantas penyakit masyarakat ini. Bahkan, mereka mengancam akan turun ke jalan dan mengepung Polres Tulungagung jika situasi ini terus dibiarkan.

Menurut informasi warga, berbagai jenis perjudian seperti sabung ayam, dadu, dan cap jiki beroperasi terang-terangan di beberapa kecamatan, termasuk Ngantru, Kedungwaru, Boyolangu, Ngunut, Campurdarat, dan Kalangbret. Diperkirakan ada 10 hingga 12 lokasi judi yang aktif setiap harinya tanpa gangguan dari aparat.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Yang lebih mencengangkan, di Desa Gendingan bahkan beredar undangan terbuka untuk sabung ayam dengan hadiah sepeda listrik dan TV LED 32 inci. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (08/02/2025). Warga pun semakin geram karena bukti-bukti ini jelas menunjukkan bahwa perjudian telah menjadi bisnis yang dikelola secara terang-terangan tanpa rasa takut terhadap hukum.

Warga menuding lemahnya penindakan dari aparat sebagai penyebab utama suburnya perjudian ini. Bahkan, muncul dugaan adanya “pembiaran” dari aparat kepolisian.

“Kalau polisi dan Forkopimda tegas dari awal, mana mungkin judi bisa tumbuh subur begini? Nyatanya, mereka tutup mata, seolah-olah tidak tahu! Jangan-jangan mereka juga ikut menikmati hasilnya!” ujar salah satu warga dengan nada geram, Kamis (06/02/2025).

Dugaan keterlibatan oknum kepolisian semakin menguat setelah muncul kabar bahwa tim Resmob Polres Tulungagung bukannya bergerak memberantas perjudian, melainkan sibuk mencari tahu siapa media yang mengangkat berita ini.

“Polisi harusnya memberantas perjudian, bukan malah cari siapa yang bocorin info! Ini mau jadi aparat penegak hukum atau backing judi?” sindir seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya.

Warga kini semakin solid, untuk menggelar aksi besar-besaran di depan Polres Tulungagung. Mereka menegaskan tidak akan tinggal diam jika aparat terus menunjukkan sikap pasif.

“Kalau polisi tetap diam, jangan salahkan masyarakat kalau nanti bergerak lebih besar. Kami tidak butuh janji, kami butuh tindakan nyata!” ujar salah satu warga yang penuh amarah.

Kini, publik menanti apakah Polres Tulungagung benar-benar akan bertindak atau justru terus bermain dalam lingkaran yang sama. Jika dalam waktu dekat tidak ada langkah konkret, kemarahan warga dipastikan akan meledak dalam aksi unjuk rasa yang besar!

Hingga berita ini dipublikasikan, pihak terkait belum dapat dikonfirmasi oleh media ini. (Robert)

banner 300x250

Pos terkait

banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *