PASURUAN | Satuan Narkoba Polres Pasuruan perlu di soroti lebih dalam. Banyak orang yang ditangkap oleh satuan narkoba tapi akhirnya alasan rehabilitasi.
Sampai saat ini, satuan narkoba belum pernah buka bukaan ke publik berapa jumlah orang yang lanjut ke pangadilan dan berapa jumlah orang yang masuk katagori rehab sebagai korban narkoba.
Tak hanya itu, kriteria orang orang yang bisa masuk katagori rehab juga tak pernah dijelaskan ke publik. Sehingga, orang orang yang biasanya kena ciduk akhirnya pasrah ke pengacara yang ditunjuk oleh pihak kepolisian.
“Penunjukan pengacara itu berpotensi jadi markus yang dijadikan alat untuk menekan pihak keluarga yang rata rata awam hukum dan posisi panik karena keluarganya sedang terciduk” kata salah satu Cepu satuan narkoba. Jumat 17/01/2024.
Selain itu, tarif rumah rehab seharusnya dijelaskan secara terbuka ke publik agar orang tahu kisaran harga rehab sesungguhnya.
“Harga perharinya berapa fasilitasnya yang didapat apa, itu tidak pernah ada publikasi atau penjelasan secara terbuka oleh polisi” ungkapnya.
Pantauan tim Bicara Indonesia, orang orang yang direhab serlah terciduk polisi ternyata harus menguras kantong puluhan juta rupiah. Dan sampai saat ini kepolisian belum pernah beberkan aturan rehab serta biaya yang harus dikeluarkan oleh keluarganya.
Salah satu keluarga yang anaknya pernah ditangkap malah heran terhadap oknum pengacara yang jadi pembela anaknya. Karena, dia melihat apa yang dilakukan oknum tersebut bukan membela malah jadi negosiator.
“Saya juga bingung tak kira pengacara itu mau membela matia matian ternyata jadi penengah dalam urusan negosiasi harga” kata nur aini yang keluarganya pernah terciduk karena narkoba.
(Robert/tim)
