PASURUAN, Beredar tangkapan layar yang menunjukkan Eko Prayitno, seorang yang mengaku sebagai wartawan, diduga meminta uang kepada sejumlah warga dengan berbagai alasan.
Dalam pesan tersebut, Eko mengirimkan nomor rekening pribadi atas nama Eko Prayitno, No. Rek: 0329205393, sambil menuliskan permintaan bantuan untuk “uang bensin.”
Informasi yang dihimpun menyebutkan, bahwa aksi serupa bukan terjadi sekali dua kali. Eko diduga kerap meminta uang dari warga yang dianggap mampu atau memiliki usaha, dengan cara menyampaikan berbagai alasan yang memancing rasa iba, bahkan tak jarang disertai tekanan terselubung.
“Alasannya macam-macam. Kadang buat bensin, kadang buat bayar anak ngaji. Selalu saja ada cerita baru,” ujar salah satu warga.
Tak hanya alasan “halus”, Eko juga disebut kerap menawarkan sepeda motor milik istrinya untuk digadaikan, sebagai upaya meyakinkan calon korban bahwa ia benar-benar butuh dana.
“Dia bilang motornya Vario merah tahun 2017 mau digadaikan. Katanya butuh Rp2 juta. Tapi begitu saya iyakan, tak lama dia langsung tanya, ‘Kok belum masuk ya transferannya?’” tutur korban.
Korban mengaku kesal karena niat baiknya justru dibalas dengan desakan yang terkesan tak tahu diri.
“Saya bantu karena kasihan, eh malah saya yang dibuat repot. Itu utang, bukan uang gratis. Tapi sikapnya bikin marah,” lanjutnya.
Menurut sejumlah warga Desa Randupitu, Eko bahkan pernah memakai alasan anaknya yang sedang mengikuti acara imtihan untuk kembali meminta uang.
“Pokoknya semua bisa dijadikan alasan. Kadang saya heran, kok bisa wartawan sampai seperti itu, kayak pengemis,” ucap tokoh masyarakat setempat.
Fenomena ini memunculkan pertanyaan besar di kalangan warga Desa Randupitu, Gempol. Benarkah oknum wartawan sepatutnya berperilaku demikian? Atau justru ini hanya modus berkedok profesi? (Redaksi)
