PASURUAN | Polemik “uang Pelicin” yang awalnya hanya ramai dilingkungan Tamansari Wonorejo sekarang malah tambah panjang. Pasalnya, kasus yang sudah menjadi perbincangan ini rupanya sudah dilaporkan oleh keluarga tersangka.
Informasi yang diperoleh Bicara Indonesia, Mustain Romli selaku Kades Tamansari kini dilaporkan ke polisi. Mustain dilaporkan karena dianggap menipu atau menggelapkan uang keluarga tersangka bernama Rosid dalam perkara BBM yang sempat di dampingi kepala Desa.
Menurut Keluarga tersangka, Mustain membawa uang keluarganya dengan dalih mau mengondisikan polisi agar Rosid sebagai tersangka bisa bebas. Namun, usai uang diserahkan, ternyata Rosid tak kunjung keluar.
“Uang puluhan juta kita serahkan tapi Rosid gak keluar, setelah kita selidiki ternyata tak ada uang masuk ke Polres Pasuruan,” kata keluarga tersangka.
Keluarga tersangka percaya karena yang menyampaikan adalah Kepala Desanya sendiri. Apalagi waktu itu kondisi keluarga yang awam hukum sedang panik karena Rosid ditahan oleh kepolisian.
“Ya jelas percaya pak, soalnya yang ngomong itu kan kepala desa bukan orang awam” kata keluarga tersangka.
Kasus ini sebenarnya sudah diupayakan jalan tengah alias minta pengembalian uang. Namun kata keluarga tersangka, sang kepala desa ternyata keberatan.
“Kalau dulu kita minta balik uang dengan baik baik tapi kalau sudah ke jalur hukum ya kita selesaikan di penegak hukum saja apalagi yang dibawa bawa nama baik polisi” pungkasnya. Selasa (20/05/2025)
Untuk keseimbangan, Bicara Indonesia berupaya konfirmasi kepada Mustain Romli Kades Tamansari. Namun hingga saat ini Mustain Romli masih enggan menjawab pertanyaan wartawan tentang masalah yang menimpa dirinya.
Kasus ini berawal saat Rosyid jadi tersangka karena kuras BBM di Pom Bensin Wonorejo. Rosid sempat ditahan dan akhirnya ditangguhkan oleh kepolisian.
Dalam perjalanannya, Rosid ternyata digerus Puluhan Juta rupiah oleh orang yang katanya bisa bantu meloloskan. Bukan untung karena karena bisa lolos, ternyata Rosid akhirnya “buntung” karena kasusnya terus berjalan sampai jadi tersangka. (Zak)
